Saat ini tindak kejahatan sudah semakin beragam. Jika dulu pelaku kejahatan melakukan tindak kejahatannya dengan membunuh, merampok, memukul, atau menganiaya. Sekarang sudah tidak lagi. Para pelaku kejahatan kini menggunakan air keras yang kemudian disiram ke tubuh korban yang dituju.
Kejahatan dengan air keras diawali oleh salah seorang mahasiswa Binus yang menyirami tubuh seorang perempuan hanya karena lantaran persoalan asmara. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk oleh aparat kepolisian.
Kisah selanjutnya datang dari salah satu personil Saint Loco, Berry yang juga menjadi korban kejahatan air keras. Kejadian terjadi saat seusai manggung ada seseorang yang menepuknya dari belakang dan langsung menyiraminya dengan air keras. Berry kemudian langsung dilarikan ke UGD guna mendapatkan perawatan insentif. Hingga saat ini polisi masih mencari siapa pelaku dibalik kejahatan yang menimpa Berry.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bisa kejahatan dengan menggunakan air keras ini menjadi sebuah trensetter dan air keras ini begitu mudah diperjualbelikan?
Kejahatan menyirami korban dengan air keras merupakan kejahatan model baru yang hangat dibicarakan di media karena kasus mahasiswa Binus yang menyirami seorang teman perempuannya. Kemudian bermunculan kasus yang sama dan kejahatan dengan air keras ini menjadi booming. Kejahatan ini kian marak mungkin dikarenakan adanya peran media dalam mengusut kasus sebelumnya sehingga pelaku oknum-oknum tertentu kemudian terinspirasi untuk melakukan kejahatan dengan air keras juga. Selain itu, untuk mendapatkan air keras tidaklah sulit. Tidak perlu surat pernyataan resmi dalam membeli air keras. Air keras diperjualbelikan secara bebas. Mungkin salah satu faktor ini pula lah yang menyebabkan kejahatan dengan air keras ini menjadi marak dilakukan.
Seharusnya pemerintah lebih memperketat peraturan jual-beli air keras agar hal ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki niat negatif untuk melakukan kejahatan. (anna silvia)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Setuju mengenai pengetatan jual beli air keras, tapi perlu kita ketahui tindakan serupa menggunakan air asam pertama kali tercatat pada tahun 1967 (Bangladesh).Asam sulfur digunakan untuk menyiram perempuan yang menolak mereka. Larutan asam sendiri dapat merusak kulit wajah, jika mengenai mata akan menjadi buta. Di wilayah yang membenci perempuan sebagai makhluk seksual atau misoginis tindakan ini dianggap inovasi. Sungguh nengenaskan, semoga tidak ada lagi kasus serupa di tanah air kita.
ReplyDelete